"Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) untuk periode Juni 2024, permintaan pasar domestik mengalami penurunan sebesar 0,2 persen year on year (yoy), terutama pada segmen semen kantong," ujar Hari.
Meski demikian, SMBR terbukti masih mampu meningkatkan volume penjualan dan pendapatan di segmen curah serta diversifikasi produk.
Karenanya, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, itu merasa optimistis dalam mempertahankan kinerja yang solid dengan meningkatkan nilai tambah dan keunggulan kompetitif.
"Perusahaan terus menjalankan langkah-langkah cost leadership melalui penerapan operational excellence di berbagai bidang. Kami meningkatkan performa peralatan, mengoptimalkan supply chain, dan berkontribusi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)," ujar Hari.
Selain itu, dikatakan Hari, pihaknya juga senantiasa fokus pada peningkatan pendapatan lain, serta memperkuat sinergi dengan SIG selaku induk usaha.