Sementara banyak perusahaan energi, termasuk Chevron dan ExxonMobil telah menggunakan pendapatan mereka dari keuntungan 2022 untuk membayar hutang, membagikan dividen kepada pemegang saham serta program pembelian kembali saham (buyback).
Ketika Chevron mengumumkan program buyback saham senilai USD75 miliar pada Januari, langkah tersebut justru dengan cepat dikecam oleh Gedung Putih.
Namun, ketika Apple melakukan buyback hampir USD90 miliar sahamnya pada September tahun lalu, tak ada yang menegurnya.
Bahkan, selama dekade terakhir, raksasa teknologi itu telah mengeluarkan lebih dari USD550 miliar untuk membeli kembali sahamnya sendiri.
Di lain pihak, pada minggu lalu, Meta mengumumkan buyback senilai USD40 miliar, meskipun pendapatan dari segmen iklan melambat dan perusahaan yang didirikan Mark Zuckenberg ini melakukan PHK besar-besaran. Mereka juga kebal kritik Gedung Putih.