IDXChannel - Sentimen global kini terus membayangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca libur lebaran. Dengan pelemahan IHSG saat ini, investor diyakini punya waktu yang tepat untuk menyerok beberapa saham yang ambles.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, tekanan yang terjadi pada IHSG saat ini untuk melakukan akumulasi pembelian trading harian.
"Selama support level terdekat dapat dipertahankan maka momentum ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target trading harian," ujar William dalam risetnya, Rabu (11/5/2022).
Menurut William, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih dipengaruhi oleh sentimen dari pergerakan market global dan regional yang sedang berada dalam tekanan.
Imbas sentimen itu IHSG pun kembali ke level terendah sejak 10 Maret 2022. Bersamaan dengan koreksi IHSG, asing juga net sell jumbo di pasar saham senilai Rp 2,6 triliun.
Anjloknya IHSG disinyalir karena faktor bursa saham domestik libur panjang. Dengan demikian berbagai sentimen global memicu pasar bergerak volatil.
Mulai dari perkembangan perang Rusia-Ukraina yang diwarnai dengan embargo minyak oleh Uni Eropa hingga the Fed dan BoE yang menaikkan suku bunga acuan di bulan April 2022.
Analis sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, sentimen global masih akan membayangi pasar dan IHSG masih dalam potensi tren menurun.
"Namun momentum technical rebound tetap bisa dimanfaatkan. Selain dukungan terbentuknya pola long legged hammer, pelemahan yang menipis juga meningkatkan optimisme pelaku pasar domestik dimana garis besar pergerakan IHSG dalam waktu dekat ini adalah rebound," tulis William.