Sebagaimana dikabarkan Wall Street Journal (7 Maret 2014), kala itu, perusahaan vanadium terbesar di dunia tersebut tengah di ujung kebangkrutan sebelum diselamatkan oleh Salim. Kebakaran di Windimurra Vanadium Project turut berimbas pada disuspensinya saham Atlantic waktu itu.
Pada saat itu, kapitalisasi pasar Atlantic ambles hingga AUD27 juta. Padahal, Atlantic pernah memiliki kapitalisasi pasar yang menyentuh AUD367 juta di tahun 2011.
Wall Street Journal juga menyebutkan, Salim memberikan penawaran senilai USD30 juta demi menyelamatkan kelangsungan perusahaan asal Australia tersebut.
Selain menyelamatkan Atlantic melalui akuisisi saham, Salim turut melakukan pemugaran proyek vanadium di Windimurra untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.
Melansir The West Australian (3 April 2018), biaya yang digelontorkan untuk pemugaran tersebut senilai AUD127 juta yang dilaksanakan pada April 2019.