sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sepanjang 2021, Analis Catat Isu Tapering Tak Berdampak Signifikan pada IHSG

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
01/01/2022 09:43 WIB
Isu tapering sepanjang 2021 dinilai tidak memberi dampak yang cukup signifikan terhadap pergerakan IHSG.
Isu tapering sepanjang 2021 dinilai tidak memberi dampak yang cukup signifikan terhadap pergerakan IHSG. (Foto: MNC Media)
Isu tapering sepanjang 2021 dinilai tidak memberi dampak yang cukup signifikan terhadap pergerakan IHSG. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama, Fendi Susiyanto memaparkan isu tapering sepanjang 2021 tidak memberi dampak yang cukup signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Fendi mencermati bahwa isu tapering telah dibicarakan sejak lama baik di tingkat investor hingga pembuat kebijakan di sejumlah negara.

Hal itu membuat para pelaku pasar domestik telah cukup siap dalam mengantisipasi aksi bank sentral Amerika Serikat / Federal Reserve tersebut.

"Kalau saya melihat dampak tapering selama 2021 kurang signifikan, ada beberapa faktor dan karena sudah terantisipasi sejak awal. Nah, jadi isu ini sudah price-in di indeks dan investor sudah paham," kata Fendi kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Sabtu (1/1/2022).

Berbeda dari tahun 2013, Fendi melihat masa itu cukup mengejutkan para pelaku pasar lantaran tidak menghadirkan sosialisasi lebih awal dan pemahaman. Sedangkan tapering pada 2021 dinilai mendapat respons yang cukup moderat dari investor

"Nah ini terefleksikan di IHSG di mana trend-nya cenderung naik, meski sempat tertahan beberapa kali," tuturnya.

Fendi menganalisa percepatan tapering Fed dari USD15 miliar menjadi USD30 miliar per bulan, tetap membuat pasar cukup tenang mengingat setiap otoritas negara telah memasang badan mengantisipasi dampak susulan atas aksi tersebut, seperti yang dilakukan Bank of Japan (BoJ), dan European Central Bank (ECB).

Adapun pengumuman terjadinya kenaikan suku bunga juga telah diinformasikan lebih awal, sehingga pelaku pasar dinilai telah siap menghadapi efeknya di tahun depan.

Fendi meyakini pemulihan ekonomi nasional, pelonggaran pembatasan mobilitas, dan tingkat vaksinasi yang besar dapat memberi dampak positif besar-besaran, di tengah bayang-bayang kenaikan suku bunga tahun depan.

"Tidak akan terlalu signifikan jika terjadi penurunan indeks. Investor sudah bisa mengkalkulasi." tukas Fendi. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement