Analis PT MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai pernyataan rencana buyback saham ini merupakan sinyal bahwa manajemen menganggap harga saham saat ini sudah tidak masuk akal, tidak mencerminkan kekuatan perseroan dan prospek bisnis masa depan. Terutama setelah Tokopedia berpindah ke Tiktok.
"Strategi GOTO sebenarnya harus dicermati secara mendalam, karena bisa berdampak positif. Misalnya, GOTO akhirnya memiliki partner sebesar TikTok dan Bytedance untuk berkolaborasi dan monetisasi bisnis," ujarnya.
Selain itu, Tokopedia akan mendapatkan dana segar hingga USD1,5 miliar atau Rp23,25 triliun. Dana tersebut bisa digunakan Tokopedia dalam percepatan profitabilitas maupun berkompetisi dengan e-commerce lainnya.
"Sekilas memang porsi saham GOTO di Tokopedia turun menjadi 24,99% dan banyak yang mengaitkan dengan valuasi Tokopedia kemurahan. Tapi jangan lupa ada skema non-dilutive dalam transaksi ini. Kalau TikTok suntik modal bahkan lebih banyak dari sebelumnya, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99%," ujarnya.
Menurut dia, skema non-dilutive ini dimasukan karena pasti memiliki tujuan pada masa depan. Misalnya ada rencana untuk injeksi modal lagi oleh TikTok ke Tokopedia di masa mendatang.