sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Setelah TikTok Masuk, GOTO Mau Buyback Saham

Market news editor Fahmi Abidin
31/01/2024 17:35 WIB
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan buyback saham setelah Tokopedia resmi diakuisisi oleh TikTok.
Setelah TikTok Masuk, GOTO Mau Buyback Saham. (Foto: MNC Media)
Setelah TikTok Masuk, GOTO Mau Buyback Saham. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan buyback saham setelah Tokopedia resmi diakuisisi oleh TikTok.

"Seiring dengan profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal, sejalan dengan rencana alokasi modal yang tengah disusun. Rencana tersebut termasuk antara lain inisiatif pembelian kembali (buyback) saham, dengan persetujuan regulator dan pemegang saham,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, Rabu (31/1/2024).

Rencana buyback disampaikan bersamaan dengan pengumuman investasi TikTok ke Tokopedia pada hari ini Rabu (31/1/2024) dengan nilai investasi lebih dari USD1,5 miliar atau Rp23,25 triliun. 

Dalam aksi korporasi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop akan dilebur menjadi satu.

"Hari ini kami telah menyelesaikan transaksi kerjasama dengan TikTok, yang akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM. Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo," ujar Patrick.

Analis PT MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai pernyataan rencana buyback saham ini merupakan sinyal bahwa manajemen menganggap harga saham saat ini sudah tidak masuk akal, tidak mencerminkan kekuatan perseroan dan prospek bisnis masa depan. Terutama setelah Tokopedia berpindah ke Tiktok. 

"Strategi GOTO sebenarnya harus dicermati secara mendalam, karena bisa berdampak positif. Misalnya, GOTO akhirnya memiliki partner sebesar TikTok dan Bytedance untuk berkolaborasi dan monetisasi bisnis," ujarnya.

Selain itu, Tokopedia akan mendapatkan dana segar hingga USD1,5 miliar atau Rp23,25 triliun. Dana tersebut bisa digunakan Tokopedia dalam percepatan profitabilitas maupun berkompetisi dengan e-commerce lainnya.

"Sekilas memang porsi saham GOTO di Tokopedia turun menjadi 24,99% dan banyak yang mengaitkan dengan valuasi Tokopedia kemurahan. Tapi jangan lupa ada skema non-dilutive dalam transaksi ini. Kalau TikTok suntik modal bahkan lebih banyak dari sebelumnya, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99%," ujarnya.

Menurut dia, skema non-dilutive ini dimasukan karena pasti memiliki tujuan pada masa depan. Misalnya ada rencana untuk injeksi modal lagi oleh TikTok ke Tokopedia di masa mendatang.

"Ketika injeksi modal dilakukan lagi oleh TikTok, otomatis valuasi Tokopedia akan naik. Namun, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99% meski tidak menyuntik modal yang sama," ujarnya.

Keuntungan berikutnya adalah GOTO terhindari dari risiko kompetisi yang ketat antar sesama e-commerce. Pasalnya, keuangan Tokopedia termasuk beban dan pendapatan, tak lagi terkonsolidasi di GOTO, melainkan di TikTok. 

Sementara itu, GOTO bakal menerima pendapatan rutin berupa komisi dari seluruh transaksi di platform. 

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement