Anggie Ariesta
Dalam melakukan kerjasama sistem pertanian plasma, para petani akan berperan untuk dapat menyediakan lahan pertanian plasma dan melakukan penanaman dan pemeliharaan terhadap tanaman padi plasma, sedangkan Perseroan akan memberikan dukungan berupa penyediaan bibit serta pembinaan yang intensif.
Dengan adanya sistem kerjasama pertanian plasma, Perseroan berharap petani lokal dapat mengelola pertanian secara produktif dan berkelanjutan, dapat menghasilkan beras unggul serta bibit padi unggul, dapat meningkatkan skala usaha pertanian yang dimiliki, dan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Selain itu, Perseroan juga berharap untuk memiliki kepastian pasokan bahan baku beras berkualitas tinggi dari para petani plasma.
Adapun NASI menetapkan harga penawaran perdana dalam IPO sebesar Rp155 per saham dan melepas sebanyak 200 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya merupakan saham baru.
Sebanyak 24,77% dari modal ditempatkan dan disetor penuh NASI setelah IPO. Dengan demikian, dari IPO ini NASI akan meraup dana Rp31 miliar.
Untuk menggelar IPO, Wahana Inti Makmur menggandeng UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
(NDA)
