Terakhir, sekitar 5 persen sisa dana hasil IPO bakal dimanfaatkan untuk membiayai pengembangan sistem informasi dan teknologi perusahaan, termasuk digitalisasi sistem IT untuk sales, delivery, inventory dan logistik.
"Beberapa hal yang akan dilakukan oleh KKES ke depan adalah meningkatkan pembelian baik secara volume dan produk, mengurangi pinjaman bank, mendapatkan principal dan produk baru dengan team yang kuat untuk lepas landas," tulis manajemen, dalam rilis resmi tersebut.
Tak hanya itu, perusahaan juga berencana melakukan ekspansi cabang baru di area Jawa Barat dan Jawa Tengah, termasuk melakukan proses digitalisasi pada sales service and inventory control.
Dalam IPO kali ini, perusahaan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Bersamaan dengan proses IPO, perusahaan juga melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,5 persen dari jumlah yang ditawarkan dalam IPO.
Jumlah tersebut maksimal setara dengan 11,25 juta saham. Setelah masa bookbuilding, KKES menargetkan tanggal efektif IPO pada 29 Juli 2022 dan pencatatan di Bursa pada 8 Agustus 2022. (TSA)