IDXChannel- PT Sigma Energy Compressindo Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (8/4/2022).
Dalam aksi korporasi ini, SICO menerbitkan sebanyak 270 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama atau sebanyak 29,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, SICO meraup dana segar sebanyak Rp62,10 miliar dari IPO.
SICO memasang harga penawaran di Rp230 per saham. Ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding yakni Rp 190 - Rp 230.
Bersamaan, SICO juga menerbitkan sebanyak 27 juta Waran Seri I atau sebanyak 4,22% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru SICO. Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 350 sehingga total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak Rp 9,45 miliar.
SICO akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga kepentingan.
Pertama, pembayaran utang bank sebesar Rp 9,21 miliar atau setara dengan 15,50% kepada PT Bank KEB Hana Indonesia.
Kedua, pengembangan usaha sebesar Rp 26,6 miliar. Ketiga, untuk modal kerja sebesar Rp 23,62 miliar atau setara dengan 39,75% dari dana hasil IPO.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka juga akan digunakan untuk modal kerja.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Mengutip laman e-IPO, Sigma Energy Compressindo adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan pada tahun 2007 yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Penyewaan Alat-Alat Untuk Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar dengan Menggunakan Teknologi Kompresi untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.
Pada saat ini Perseroan adalah pemimpin pasar dalam menyediakan layanan mini gas kompresor untuk memonetisasi gas suar bakar dan mengoptimalkan produksi migas pada sumur-sumur marjinal serta yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menangkap hingga 1.500 MMSCF gas suar bakar per tahun senilai sekitar USD 12.5 juta.