sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Siap-Siap, IPCC Bakal Bagi Dividen Interim pada Akhir 2025

Market news editor Rahmat Fiansyah
30/10/2025 14:52 WIB
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) bakal membagikan dividen interim pada akhir 2025.
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) bakal membagikan dividen interim pada akhir 2025. (Foto: iNews Media Group)
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) bakal membagikan dividen interim pada akhir 2025. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) bakal membagikan dividen interim pada akhir 2025 sebagai wujud komitmen perseroan memberikan nilai yang optimal kepada pemegang saham.

Rencana dividen akan mengacu laporan keuangan IPCC kuartal III-2025 di mana anak usaha PT Pelindo Multi Terminal tersebut membukukan laba bersih Rp190,3 miliar atau setara Rp104,65 per saham.

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi menilai, perseroan mampu menghasilkan kinerja keuangan yang kuat dengan EBITDA hampir Rp400 miliar per tahun dan laba bersih yang terus meningkat. 

Di samping itu, kata dia, model bisnis perseroan yang ramping membuat IPCC tidak memerlukan belanja modal yang besar. IPCC juga memiliki neraca yang kuat tanpa utang (debt free).

"Mungkin akhir tahun kita juga akan declare dividen lagi, karena biasanya setiap tahun kita dividennya dua kali," katanya dalam Paparan Publik, Rabu (29/10/2025).

Berdasarkan catatan IDX Channel, IPCC dikenal royal membagikan dividen kepada pemegang saham dengan frekuensi dua kali setahun. Untuk tahun buku 2024, dividen interim dicairkan pada 24 Desember 2024 dengan nominal Rp24,42 per saham.

Sementara secara total, dividen yang dibagikan oleh IPCC untuk tahun buku 2024 mencapai Rp93,36 per saham. Jumlah itu setara dengan 69 persen dari total laba bersih (payout ratio).

Sugeng mengatakan, IPCC berkomitmen memberikan nilai yang maksimal kepada pemegang saham. Salah satunya lewat pemberian dividen. 

Dia mengungkapkan, payout ratio untuk tahun buku 2025 tidak terlalu jauh dengan tahun sebelumnya. Dia juga memastikan, pembayaran dividen tidak akan mengganggu kas perseroan yang hingga 30 September 2025 mencapai Rp758 miliar.

"Kita akan melihat kas yang tersedia ini jangan sampai juga terlalu banyak membayar dividen, (jadi) harus punya value creation yang memberikan hasil optimal kepada pemegang saham dalam bentuk bisnis yang lebih besar lagi," ujar Sugeng.

Kendati demikian, dia juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikannya lewat cara yang lain, yakni pembelian kembali saham (share buyback). Namun, opsi ini masih awal dan perlu dikaji lebih lanjut.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement