Sementara itu, beberapa nama tercatat dalam susunan direksi dan komisaris Garuda Indonesia (GIAA). Berdasarkan RUPST untuk tahun tutup buku 2020, susunan direksi dan komisaris GIAA antara lain sebagai berikut.
- Komisaris Utama sekaligus jabatan Komisaris Independen: Timur Sukirno.
- Komisaris Independen: Abdul Rachman.
- Komisaris: Chairal Tanjung.
- Direktur Utama: Irfan Setiaputra.
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio.
- Direktur Operasi: Tumpai Manumpak Hutapea.
- Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana.
- Direktur Teknik: Rahmat Hanafi.
- Direktur Layanan dan Niaga: Ade R. Susardi
Sebelumnya, beberapa komisaris Garuda Indonesia diketahui memutuskan untuk mengundurkan diri dari perseroan. Peter Gontha memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Garuda Indonesia pada 14 Agustus 2021 dan Yenny Wahid memilih mundur dari jabatan Komisaris Independen pada 12 Agustus 2021.
Sebagai informasi, Garuda Indonesia memang terus mengalami kerugian beberapa tahun belakangan ini. Garuda merugi hingga sebesar USD1,66 miliar atau sekitar Rp23,7 triliun (Rp14.307 per USD) pada 2021. Angka ini tercatat meningkat dari kerugian sebelumnya yang hanya sebesar USD1,07 miliar pada 2020. Saldo rugi Garuda Indonesia bahkan mencapai angka Rp70,5 triliun. Kerugian ini membuat aset Garuda Indonesia pun menyusut.
Itulah ulasan mengenai siapa pemegang saham Garuda Indonesia yang berhasil dirangkum IDXChannel dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!