Kemudian, sebesar Rp30 miliar akan digunakan PFI untuk modal kerja atau operational expenditure (opex), namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan sewa fiber optik di area Pulau Jawa. Saat ini PFI telah sepakat akan kerjasama penyediaan bandwidth dengan PT Gemilang Lintang Nusantara.
Selain itu, sekitar Rp30 miliar dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu DPS, dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.
“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel, serta material lain guna mendukung kegiatan usaha perseroan,” lanjut prospektus.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menerbitkan perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 2,10 miliar Waran Seri I atau sebanyak 35,00% dari total saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp91, yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 22 Januari 2024 – 20 Januari 2026.