Beban pokok penjualan SRIL membengkak menjadi USD826,22 juta dari USD738,57 juta. Pos beban yang besar datang dari bahan baku yang digunakan hingga pokok produksi.
Alhasil perseroan membukukan rugi bersih senilai USD924,50 juta, terjungkal dari laba bersih yang diraup perseroan pada periode sama tahun 2020 senilai USD73,79 juta.
Dengan demikian rugi per saham dasar perseroan semakin anjlok menjadi USD0,0452 dari sebelumnya USD0,0036.
Total aset perseroan anjlok -29,19 persen menjadi USD1,31 miliar, dari aset periode sama tahun 2020 sebesar USD1,85 miliar.
Adapun liabilitas perseroan membengkak menjadi USD1,55 miliar, dari USD1,17 miliar. Di sisi ekuitas, perseroan mengalami defisit modal sebesar USD247,69 juta.