Adapun perdagangan saham SMKM sempat dihentikan dengan tujuan cooling down setelah terjadi lonjakan harga dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data BEI terakhir di Selasa (25/10/2022), harga saham emiten konstruksi swasta tersebut melejit 98,28% dalam sebulan ke Rp575 per saham. Bahkan, dalam 3 bulan terakhir, harga saham SMKM sudah meroket 280,79 persen.
Lonjakan harga yang signifikan tersebut membuat pihak bursa 'menggembok' saham SMKM di pasar reguler dan pasar tunai sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut. Manajemen SMKM sendiri belum menerbitkan keterbukaan informasi terkait suspensi tersebut.
Mengutip materi public expose (paparan publik) perusahaan, SMKM meraih sejumlah kontrak baru pada tahun ini. SMKM membukukan laba bersih Rp8,1 miliar pada 6 bulan pertama di 2022. Laba perusahaan naik 2,0 persen daripada semester I 2021 sebesar Rp7,9 miliar.