"Biaya maintenance makin lama, makin mahal. Jadi untuk memiliki itu, kita terus ongkosin, mahal," tuturnya.
Kedua, perubahan teknologi yang digunakan di dalam pesawat. Ade menilai penyesuaian secara cepat atas perubahan teknologi pesawat, manakala Garuda Indonesia hanya menyewa dalam jangka waktu tertentu saja.
Pasalnya, semakin baru sebuah pesawat, makan teknologi yang digunakan juga semakin baru. Hal ini diyakini berdampak efisien terhadap bisnis perusahaan. "Jadi pertimbangan teknologinya makin baru, makin efisien," kata Ade.
Adapun, Garuda Indonesia memiliki enam pesawat Airbus A330 yang diproduksi dan sudah digunakan hingga tahun 1996-1997. Sehingga pesawat Airbus itu sudah termasuk pesawat tua.
(FRI)