Di sisi lain, SMGR juga mendorong daya saing operasional berkelanjutan. Hingga triwulan III-2023, substitusi energi panas (TSR) menjadi 7,29 persen dan emisi GRK Cakupan 1 turun 16,94 persen menjadi 588 kg CO2/ton semen ekuivalen dari baseline 2010.
"Hal itu dapat diperoleh dari efisiensi clinker factor, penggunaan bahan bakar alternatif sebagai substitusi batu bara, dan optimalisasi Specific Thermal Energy Consumption," tegas Andriano. (TSA)