IDXChannel - Emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tetap optimistis terhadap investasinya di emiten jasa ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Telkom Ririek Ardiansyah dalam acara Telkom ESG Day di Yogyakarta, Kamis (16/11/2023).
Ririek menyampaikan, investasi TLKM di GOTO tak melulu berfokus pada pencarian keuntungan. Pihak perseroan menyatakan akan lebih difokuskan pada penguatan sinergi antara GOTO dan Telkomsel.
“Tetapi yang pasti pada tahun ini Telkomsel dan GOTO akan melakukan sinergi yang pasti akan saling memperkuat bisnis satu sama lain,” ujar Ririek.
Di samping itu, memang tidak bisa dipungkiri pergerakan harga saham GOTO akan tercatat dalam laporan keuangan TLKM. Namun, Ririek menegaskan kinerja operasional Telkom tidak akan terganggu.
“Memang GOTO dimasukkan dalam laporan keuangan, tapi sebagai Subsequent Events. Ketika (GOTO) masih belum dijual oleh Telkomsel, itu berarti ya masih unrealized loss (rugi yang belum terealisasi). Kalaupun rugi itu masih bersifat potensi, jadi belum terealisasi, kecuali kalau itu (saham GOTO) dijual,” imbuh Ririek.
Sebagai informasi, dalam laporan keuangan kuartal III-2023, TLKM menilai nilai wajar investasi di GOTO per 30 September 2023 menggunakan nilai pasar saham GOTO, yakni sebesar Rp85 per saham.
Jumlah kerugian perubahan nilai wajar investasi Telkomsel di GOTO yang belum direalisasi per 30 September 2023 adalah sebesar Rp142 miliar dan disajikan sebagai kerugian perubahan nilai wajar investasi yang belum direalisasi pada laporan laba rugi konsolidasi.
Sementara per 30 Oktober 2023, TLKM menilai nilai pasar saham GOTO sebesar Rp56 per saham, sehingga kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi pada GOTO akan membuat Telkom bisa berpotensi rugi sebesar Rp688 miliar.
MDI Ventures, selaku perusahaan venture capital anak usaha TLKM, juga melakukan investasi pada beberapa entitas start-up yang bergerak di bidang informasi dan teknologi. Penambahan investasi selama periode tersebut oleh MDI berjumlah Rp213 miliar.
Informasi saja, investasi TLKM ke GOTO dijalankan melalui Telkomsel. Kala itu, TLKM sebenarnya masuk dengan harga lebih murah, Rp270 per lembar saham, dibanding beberapa investor lainnya seperti Google, Temasek Singapura hingga AIDA Uni Emirat Arab, yang masuk dengan harga Rp375 per lembar.
TLKM via Telkomsel menyuntikkan investasi di Gojek senilai USD150 juta dalam bentuk obligasi konversi tanpa bunga senilai Rp 2,11 triliun pada 16 November 2020.
Berselang satu tahun, pada 18 Mei 2021, Telkomsel kembali menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar USD150 juta atau setara Rp 2,11 triliun dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai USD300 juta atau setara Rp 4,29 triliun.