sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Takut Merugi, Telkom (TLKM) Tetap Optimistis Berinvestasi di GOTO

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
17/11/2023 11:21 WIB
Emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tetap optimistis terhadap investasinya di emiten jasa ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Tak Takut Merugi, Telkom (TLKM) Tetap Optimistis Berinvestasi di GOTO. (Foto: MNC Media)
Tak Takut Merugi, Telkom (TLKM) Tetap Optimistis Berinvestasi di GOTO. (Foto: MNC Media)

Laporan Keuangan TLKM Kuartal III-2023 Solid

Laba bersih Telkom Indonesia (TLKM) tahun 2022 sempat tertekan 18,46 persen menjadi Rp 27,68 triliun, hal ini salah satunya disebabkan oleh kerugian investasi di GOTO.

Dalam laporan keuangan tahun lalu, TLKM menjelaskan tentang nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, di mana per 31 Desember 2022, terdapat aset keuangan berupa investasi jangka panjang dalam bentuk saham pada GOTO sebesar Rp2,16 triliun dan pada PT Global Sukses Solusi Tbk. sebesar Rp13 miliar. Jika ditotalkan jumlahnya Rp2,17 miliar.

Memasuki laporan keuangan TLKM per kuartal III-2023, laba periode berjalan mencapai Rp25,39 triliun pada kuartal III-2023. (Lihat grafik di bawah ini.)

Naiknya laba bersih TLKM juga ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp 111,23 triliun per 30 September 2023 atau naik 2,17 persen dari sebelumnya sebesar Rp 108,87 triliun per 30 September 2022.

Kontribusi pendapatan bersih TLKM yakni pendapatan dari telpon sebesar Rp 8,31 triliun, kemudian pendapatan interkoneksi sebesar Rp6,62 triliun, pendapatan jaringan sebesar Rp 1,78 triliun.

Sementara untuk pendapatan dari bisnis data, internet, dan jasa teknologi informatika masih menjadi penopang utama pendapatan bersih TLKM yakni sebesar Rp 65,87 triliun.

Pendapatan dari Indihome meningkat 4,28 persen menjadi Rp 21,78 triliun dan terakhir dari pendapatan dari layanan lainnya sebesar Rp 2,16 triliun.

Meski laporan keuangan solid, saham TLKM masih tertekan sepanjang tahun ini. Saham TLKM mengalami penurunan 5,6 persen sepanjang tahun ini (YTD). Sementara kinerja GOTO juga tak kalah tertekan, dengan penurunan saham sebesar 5,49 YTD.

Saham GOTO sempat mengalami penurunan tajam beberapa waktu lalu. Sejak penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada April 2022, saham GOTO terus menurun dan membuat kapitalisasi pasar (market cap) anjlok.

Saat listing pada 11 April 2022 di harga penawaran Rp338 per saham, market cap GOTO mencapai Rp400,32 triliun.

Saham GOTO anjlok ke bawah Rp60 per saham hingga penutupan sesi I, Kamis (26/10). Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO ambles 3,33 persen ke Rp58 per saham, usai sempat beberapa kali menyentuh Rp57 per saham sepanjang perdagangan hingga tengah hari.

Tekanan jual yang cukup tajam ini sempat mendorong bos sekaligus pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya ikut melakukan penjualan saham Seri A miliknya.

Dalam keterangannya, William melego 332.220.000 lembar saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung. Jumlah ini setara 0,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement