Manajemen memproyeksikan, penambahan kegiatan usaha tersebut akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perseroan, yakni sebesar Rp65,08 miliar di tahun pertama operasional hingga mencapai Rp575,69 miliar pada tahun kelima.
Namun demikian, perseroan juga mengantisipasi adanya kenaikan pada beban pokok penjualan (BPP) dan biaya operasional, termasuk depresiasi, gaji, serta biaya pemeliharaan yang akan meningkat sejalan dengan aktivitas produksi.
Meski pada awal operasional laba tahun berjalan belum menunjukkan keuntungan operasional, perusahaan optimistis mulai 2026, laba akan tumbuh secara progresif menjadi Rp5,96 miliar, dan mencapai Rp58,48 miliar pada 2029.
(DESI ANGRIANI)