Sebagai informasi, ADRO berencana menjual 99,99 persen saham kepemilikannya di AAI. Penjualan akan dilakukan melalui mekanisme penawaran umum perdana saham kepada seluruh pemegang saham ADRO dengan total harga penawaran berkisar USD2,45 miliar-USD2,63 miliar atau setara 31,8-34,2 persen dari total ekuitas ADRO.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen ADRO menjelaskan, tujuan melepas AAI sejalan dengan upaya perseroan melakukan ekspansi dan diversifikasi pada pilar non pertambangan batu bara.
Hal tersebut akan menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan perlindungan yang lebih baik bagi perseroan di seluruh fase siklus bisnis, serta menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang.
Terkait rencana ini, manajemen ADRO menjelaskan, setelah melakukan spin off terhadap AAI, perseroan tidak mengalami perubahan kegiatan usaha. Perseroan tetap akan menjalankan kegiatan aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen terhadap anak-anak perusahaan eksisting perseroan di luar grup usaha AAI.
(Dhera Arizona)