Sebelumnya, manajemen GOTO memperkirakan metrik keuangan EBITDA yang disesuaikan (Adjusted EBITDA) sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun pada 2025.
Estimasi ini didasarkan pada kondisi pasar GOTO saat ini, dan perkiraan awal perseroan dari berbagai risiko dan ketidakpastian.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo menyoroti adanya peningkatan persaingan pasar, yang diperkirakan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang.
Lebih jauh, inflasi biaya hingga kondisi perekonomian makro menjadi perhatian entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia ini.
“Perseroan saat ini memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun,” kata Patrick, baru-baru ini.
(Fiki Ariyanti)