sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Target Tak Berubah, Pemerintah Patok Produksi 550 Juta Ton Batubara di 2021

Market news editor Fahmi Abidin
14/12/2020 10:15 WIB
Pemerintah telah menargetkan produksi batubara di 2021 ditetapkan sama dengan target produksi pada 2020, yakni sebesar 550 juta ton.
Target Tak Berubah, Pemerintah Patok Produksi 550 Juta Ton Batubara di 2021. (Foto: Ist)
Target Tak Berubah, Pemerintah Patok Produksi 550 Juta Ton Batubara di 2021. (Foto: Ist)

IDXChannel - Pemerintah telah menargetkan produksi batubara di 2021 ditetapkan sama dengan target produksi pada 2020, yakni sebesar 550 juta ton.

Dalam laporan Daily Economic Review Bank Mandiri, Senin (14/12/2020), target produksi batubara di 2020 masih tercapai meskipun sempat tertahan akibat pandemi Covid-19. Menurut data Kementerian ESDM, produksi batubara 2020 hingga November telah mencapai 510,5 juta ton, atau 92,8% dari target produksi yang sebesar 550 juta ton.

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan kondisi industri batubara akan membaik pada 2021. “Pada pertengahan tahun 2020, kami memperkirakan harga rata-rata batubara (Newcastle Coal 6.000 kcal/kg) sebesar USD 57,9 per ton pada tahun 2020, dan USD 59,2 per ton tahun 2021,” tulis keterangan di laporan Daily Economic Review.

Sebagai informasi, harga batubara rata-rata ytd per 7 Desember 2020 sebesar USD 59,1 per ton, sementara harga spot sebesar USD 76,6 per ton. Sementara itu, berdasarkan futures market pada 7 Desember 2020, harga kontrak batu bara untuk pengiriman Desember 2021 tercatat sebesar USD 74,0 per ton; dan Desember 2022 USD 75,0 per ton.

Sebagai tambahan, tulis laporan tersebut, diperkirakan volume ekspor pada 2020 akan terkontraksi sebesar -22,7% yoy, menjadi 354,9 juta ton. Sedangkan, untuk 2021 diperkirakan volume ekspor 2021 tumbuh sebesar 2,43%.

“Kami memperkirakan harga pada tahun 2021 memang akan relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020. Peningkatan harga sangat tergantung pada kebijakan China membuka keran impor untuk memenuhi kebutuhan domestiknya,” pungkas laporan Daily Economic Review Bank Mandiri. (*)

Advertisement
Advertisement