Ed Moya, seorang analis pasar senior di Oanda, menyatakan bahwa Wall Street melakukan aksi jual karena ketidakpastian di sektor perbankan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan terus berlanjut. Menurutnya, para trader tidak mau mengambil risiko karena mereka meragukan kinerja bank-bank regional dan mengkhawatirkan potensi resesi gagal bayar pemerintah.
Dengan semua faktor tersebut, tidaklah mengherankan jika obligasi mencatat banyak permintaan pada Selasa. Suku bunga dua tahun, yang sangat terpengaruh oleh pergerakan Fed, turun sebanyak 21 basis poin menjadi di bawah 4 persen.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk bulan Juni mencapai lima persen setelah peringatan dari Janet Yellen bahwa pemerintah AS dapat mencapai batas utangpada awal bulan depan.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)