sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tembus Rp100, Saham GOTO Bisa Go to The Moon atau Turun Lagi?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
01/12/2023 11:41 WIB
Saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali menembus level psikologis Rp100 per saham sejak terakhir sekitar 4 bula
Tembus Rp100, Saham GOTO Bisa Go to The Moon atau Turun Lagi? (Foto: MNC Media)
Tembus Rp100, Saham GOTO Bisa Go to The Moon atau Turun Lagi? (Foto: MNC Media)

Kinerja GOTO Bisa Melesat

Jika kolaborasi GOTO dengan TikTok terjadi, maka bukan tidak mungkin kinerja emiten yang dipimpin Patrick Walujo ini akan semakin bersinar di tengah kinerja keuangan yang belum sepenuhnya membaik.

Jika mengacu pada kinerja keuangan, GOTO masih mencatatkan rugi bersih mencapai Rp9,55 triliun sepanjang kuartal III-2023.

GOTO juga membukukan total nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) sebesar Rp443,5 triliun sejak awal tahun hingga akhir kuartal III-2023. Realisasi itu turun 1,76 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp451,47 triliun.

Di tengah penurunan kinerja ini, sepanjang Januari-September 2023 nilai transaksi segmen bisnis e-commerce GOTO, yakni Tokopedia, tercatat menurun 9,31 persen yoy menjadi Rp183,5 triliun. Penurunan juga terjadi pada nilai transaksi segmen bisnis on demand, yaitu Gojek, yang turun 8,47 persen yoy menjadi Rp40,38 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)

Menurut pihak manajemen, penurunan nilai transaksi GOTO, termasuk pada Gojek dan Tokopedia, disebabkan oleh penurunan insentif dan pemasaran produk, yang berimbas pada penurunan jumlah konsumen.

“Penurunan GTV disebabkan berkurangnya konsumen non-profitabel sebagai dampak dari pengurangan insentif yang signifikan sepanjang setahun terakhir,” ujar manajemen GOTO, Senin (30/10/2023).

Merespons kondisi ini, manajemen mengatakan GOTO akan secara taktis berinvestasi pada pertumbuhan e-commerce untuk mempertahankan pangsa pasar. Di antaranya termasuk untuk belanja insentif dan promosi yang ditargetkan secara khusus.

Di sisi lain, pada Januari-September 2023 transaksi dari sektor teknologi keuangan alias fintech, yaitu Gopay, naik 5,6 persen yoy menjadi Rp276,51 triliun. Realisasi transaksi Gopay ini bahkan masih menjadi penyumbang utama bagi seluruh transaksi GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Dalam periode sama, segmen lainnya tercatat memiliki nilai transaksi Rp1,22 triliun atau naik 113,46 persen yoy.

TikTok sendiri sebelum ditutup di Indonesia secara agresif mendapatkan daya tariknya di kancah e-commerce Asia Tenggara.

Langkah TikTok memang terganjal regulasi di banding pesaing regionalnya seiring dengan memanasnya persaingan belanja konsumen online.

Platform video pendek, yang dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance ini menawarkan fitur ritel digital yang dikenal sebagai TikTok Shop, yang memulai debutnya di 10 negara anggota ASEAN pada tahun 2021.

Sejak itu, perkiraan pendapatan kotornya telah meningkat di mana nilai barang dagangan (GMV) naik tujuh kali lipat.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh TikTok pada 15 Juni 2023 lalu, perusahaan tersebut mengatakan akan menginvestasikan USD12,2 juta selama tiga tahun ke depan untuk membantu 120.000 usaha kecil di Asia Tenggara dan memindahkan operasi mereka secara online melalui platformnya.

Dalam studi yang dilakukan oleh konsultan Momentum Works yang berbasis di Singapura, TikTok Shop berhasil meningkatkan perkiraan GMV di Asia Tenggara dari USD600 juta pada 2021 menjadi USD4,4 miliar pada tahun lalu.

Maybank Sekuritas pada beberapa waktu lalu juga menyatakan ini menjadi kesempatan bagi GOTO untuk mengambil pasar bersama TikTok.

“Dengan asumsi model kemitraan, kami yakin GOTO adalah kandidat utama. Sementara, risiko terhadap tesis kami adalah TikTok mendirikan perusahaan e-commerce sendiri,”tulis riset tersebut.

Maybank Sekuritas menambahkan, GOTO adalah penyedia layanan digital paling terintegrasi di Indonesia.

“GOTO menawarkan layanan on-demand (pesan-antar makanan: GoFood, ride-hailing online: GoCar dan GoJek), e-commerce (C2C: Tokopedia), dan layanan keuangan digital (e-wallet: Go-Pay, bank digital: Bank Jago),” tambah riset tersebut.

Diketahui, Bank Jago (ARTO) yang merupakan rekanan bisnis GOTO juga keecipratan kenaikan saham GOTO. Saham ARTO menjelang penutupan perdagangan hari ini Jumat (24/11) menguat 7,69 persen di level Rp3.080 per saham.

Maybank Sekuritas Indonesia juga menyarankan tiga persyaratan penting bagi e-commerce untuk menjadi mitra Tiktok.

Di antaranya, memiliki ekosistem yang terintegrasi (logistik, pembayaran digital), basis pengguna yang sangat besar di Indonesia, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal.

Riset Maybank Sekuritas Indonesia juga menyebutkan bahwa TikTok harus terbuka pada kolaborasi jika ingin kembali memasuki pasar Indonesia.

“Menurut kami, cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi adalah melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” tulis riset Maybank Sekuritas Indonesia. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement