Tak hanya ditopang pertumbuhan penjualan semen, peningkatan juga didukung oleh kinerja positif dari lini diversifikasi produk, di mana volume penjualan white clay tercatat sebesar 9.125 ton, melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4.468 ton.
"Positifnya kinerja penjualan tersebut ditopang oleh permintaan semen di di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang mampu tumbuh sebesar 2,4 persen, di tengah tren pelemahan di level nasional, di mana terjadi penurunan sebesar 7,4 persen untuk permintaan semen nasional," ujar Hari.
Melengkapi moncernya kinerja Perseroan, nilai EBITDA juga turut meningkat 62 persen menjadi Rp130,08 miliar, mencerminkan efisiensi yang terus membaik dalam proses produksi dan operasional.
Selain mencatat kinerja keuangan yang solid, SMBR mencatatkan peningkatan kinerja keberlanjutan pada Triwulan I-2025.
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berhasil ditekan menjadi 548,42 kgCO₂/ton cement eq, turun dari 594,51 kgCO₂/ton cement eq pada periode yang sama tahun lalu.