IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah sebanyak 73 poin di level Rp14.741 atas satu dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Senin (15/8). Hal itu tak lepas dari serangkaian data ekonomi terbaru dari China.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor ekternal pemicu mata uang garuda ini melemah karena Dolar AS naik lebih tinggi setelah serangkaian data baru yang mengecewakan dari China, mitra dagang utama.
Serta People's Bank of China (PBOC) secara tak terduga menurunkan biaya pinjaman untuk pinjaman kebijakan jangka menengah dan alat likuiditas jangka pendek untuk kedua kalinya sebesar 10 basis poin menjadi 2,75%.
"Data ekonomi yang dirilis Senin sebelumnya menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi China secara tak terduga melambat pada Juli, karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang untuk melepaskan pukulan terhadap pertumbuhan pada kuartal kedua dari pembatasan ketat COVID-19," terang Ibrahim dalam rilis hariannya.
Sementara dari sisi internal, kata dia dipicu oleh Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang masih mencetak surplus pada Juli 2022.