“Ini sejalan dengan penurunan harga jual rata-rata (ASP), dan HBA (Harga Batu Bara Acuan),” kata manajemen.
Di sisi lain, terdapat peningkatan sebesar 8 persen pada biaya penambangan dan transportasi batu bara disebabkan oleh peningkatan volume produksi menjadi 20,2 juta ton pada 2024.
Angka ini naik signifikan sebesar 20 persen year-on-year dibandingkan dengan periode 2023 sebesar 16,9 juta ton.
Dari sisi neraca, total aset pada akhir Desember 2024 naik menjadi USD2,40 miliar, meningkat 10 persen yoy.
Per 31 Desember 2024, kas dan setara kas masih menjadi porsi terbesar dari total aset Perusahaan sebesar 41 persen.
Liabilitas juga terkerek menjadi USD473 juta pada akhir 2024, dari USD399 juta pada akhir 2023, seiring dengan peningkatan utang usaha dan pinjaman bank jangka panjang.
Pada akhir Desember 2024, jumlah ekuitas mencapai USD1,93 miliar, naik 8 persen dari USD1,78 juta pada akhir 2023.
(Fiki Ariyanti)