“Memang dividen dari bjb itu selama ini menjadi salah satu PAD terbesar untuk Kabupaten Bandung di luar berbagai pajak,” katanya.
Dividen bank bjb yang diterima Pemkab Bandung, sebutnya, tiap tahun selalu naik. Fluktuatif, tak pernah turun.
“Bahkan kalau dilihat total penyertaan modal Pemkab Bandung itu sekitar Rp200 miliar, kita sudah balik modal. Pendapatan dari bank bjb itu kalau ditotal sudah sekitar Rp900 miliar,” ujarnya.
Melihat peluang dan estimasi dividen serta keuntungan lainnya, lanjut Praniko, Banggar DPRD Kabupaten Bandung mengizinkan dan mendukung adanya tambahan penyertaan modal tersebut.
Pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Bandung telah menggodok dan memparipurnakan serta membuat peraturan daerah (perda) soal penambahan penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk tahun anggaran 2022 tersebut.