IDXChannel - Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia selama Semester II 2019 tetap terjaga, di tengah berlanjutnya ketidakpastian akibat menurunnya globalisasi, meningkatnya risiko di pasar keuangan global, dan munculnya risiko-risiko baru yang belum dikenal sebelumnya (unknown risks).
Diungkapkan Bank Indonesia, pada Selasa (28/4/2020), hal tersebut tidak terlepas dari kuatnya ketahanan industri perbankan, terjaganya ketahanan korporasi dan rumah tangga (RT), serta kuatnya sinergi kebijakan antara Bank Indonesia (BI), Pemerintah dan otoritas terkait dalam menjaga momentum pertumbuhan.
"Kebijakan makroprudensial BI ke depan akan difokuskan pada upaya menjaga SSK dengan mengantisipasi potensi peningkatan risiko pada sektor keuangan yang terpengaruh dampak penyebaran COVID-19, " Kata Gubernur BI, Perry Warjiyo.
Ditambahkan Perry, koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas keuangan terkait juga senantiasa ditingkatkan, baik dalam rangka perumusan bauran kebijakan maupun mitigasi peningkatan risiko di sistem keuangan. Demikian mengemuka dalam peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Semester II 2019 (No.34 Edisi Maret 2020) pada Selasa (28/4/2020) yang mengusung tema “Memperkuat Kebijakan Makroprudensial Akomodatif, Menopang Pembiayaan Ekonomi”.
Ke depan, tekanan terhadap SSK diperkirakan semakin meningkat seiring meluasnya dampak pandemi COVID-19. Meluasnya penyebaran COVID-19 ke banyak negara termasuk ke Indonesia menjadi ancaman bagi stabilitas makrofinansial global dan domestik.