IDXChannel - Iklim perekonomian dunia yang tertekan bahaya inflasi membuat sejumlah bursa utama dunia terus terseok-seok di zona merah. Seperti halnya yang terjadi di Bursa Efek London (London Stock Exchange/LSE) yang terus konsisten berkubang dalam pelemahan dalam enam hari berturut-turut. Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) masih menjadi tekanan utama pada pergerakan indeks kali ini.
Mengakhiri perdagangan hari Selasa (14/6/2022), indeks acuan FTSE 100 merosot 18,35 poin (0,25 persen) menuju 7.187,46. Pelemahan ini melanjutkan tren yang terjadi di awal pekan, di mana pada Senin (13/6/2022), FTSE 100 bahkan tersungkur sampai 111,71 poin (1,53 persen) ke level 7.205,81.
Laju pelemahan melanjutkan tren pekan sebelumnya, di mana pada Jumat (10/6/2022) FTSE 100 bahkan minus 158,69 poin (2,12 persen) menuju 7.317,52. Padahal sehari sebelumnya, Kamis (9/6/2022), indeks juga telah kehilangan 116,79 poin (1,54 persen) menuju 7.476,21.
Emiten manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris, Evraz PLC, kembali jadi ganjalan dengan memimpin daftar pelemahan (top loser), di mana sahamnya anjlok hingga 12,59 persen.
Di belakangnya, ada distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris, Ocado Group PLC, yang sahamnya rugi 10,84 persen. Kemudian disusul oleh perusahaan penyedia perangkat keras, dekorasi rumah, bahan bangunan, dan produk taman, Kingfisher PLC, yang meluncur jatuh 4,4 persen.