Seperti FIMP, SOFA juga membukukan rugi. Per semester I 2022, rugi bersih perusahaan mencapai Rp2,26 miliar, membengkak dari rugi periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp502,56 juta. Cash flow perusahaan juga minus Rp339,82 juta.
Alhasil, PER SOFA juga negatif alias tidak bisa dikalkulasi. Sementara, PBV SOFA sebesar 1,52 kali atau sedikit lebih mahal tinimbang industri yang sebesar 1,33 kali.
Selanjutnya, saham PLAN saat ini berada di harga Rp39/saham, terendah kedua di bursa. Nilai tranksasi saham PLAN sangat kecil, hanya Rp24 juta dan volume hanya 631 ribu saham.
Dibandingkan saat IPO di harga Rp112/saham, harga saham PLAN sudah ambruk 65,18%.
Tak berbeda dengan FIMP dan SOFA, pada tahun penuh (full year) 2021, PLAN membukukan rugi bersih Rp994,75 juta. Padahal, pada 2020, perusahaan ini sukses mencetak laba bersih Rp399,94 juta.