Radino menyebut, perseroan telah mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi covid-19, sehingga terdapat penurunan omzet atau pendapatan hingga akhir 2021. Bahkan pada 2022, perseroan tidak dapat melaksanakan perencanaan, seperti pembukaan restoran baru.
Bukan tanpa usaha, perseroan juga telah mencoba untuk menyajikan menu-menu baru, yaitu menu international, namun tetap tidak dapat meningkatkan penjualan karena masih dalam kondisi pandemi.
"Saat ini, semua restoran telah ditutup dan perseroan telah menyelesaikan semua penutupan restoran sesuai persertujuan dari pengelola mal," ujar Radino.
CSMI saat ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,79 miliar, namun masih menderita rugi sebesar Rp4,04 miliar.
"Pada semester II-2023, perseroan sudah mendiskusikan dengan pemegang saham terkait rencana penggunaan aset-aset yang dimiliki perseroan saat ini dan berharap dapat memulai usaha baru dalam tahun ini," jelas Radino.