Di kawasan Asia, seiring meredanya efek low base awal pandemi di tahun 2020 yang membuat pertumbuhan ekonomi paruh pertama tahun 2021 melonjak sangat tinggi, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia diperkirakan akan mengalami normalisasi di semester kedua 2021. Sektor eksternal, yaitu ekspor, masih menjadi penopang, didukung oleh pemulihan global (terutama untuk permintaan barang elektronik seperti chip komputer).
Yang juga menarik adalah valuasi pasar saham Asia. Setelah di paruh pertama sempat melonjak tinggi sejalan dengan lonjakan pertumbuhan ekonomi, valuasi pasar saham saat ini telah kembali turun berada di kisaran rata-rata 5 tahun. Ini level yang atraktif bagi investor. Terlebih lagi untuk kawasan ASEAN, inflasi yang masih rendah dan terkendali belum menimbulkan tekanan bagi bank sentral untuk melakukan pengetatan kebijakan. Kondisi ini tentunya suportif bagi pasar saham. (TIA)