sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

The Fed Wait and See Dampak Tarif Trump Sebelum Buat Kebijakan Suku Bunga

Market news editor Febrina Ratna Iskana
17/04/2025 06:43 WIB
Jerome Powell menyatakan The Fed sabar dan menunggu dampak tarif dan kebijakan ekonomi lainnya dari Pemerintahan Trump sebelum membuat keputusan suku bunga.
The Fed Wait and See Dampak Tarif Trump Sebelum Buat Kebijakan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)
The Fed Wait and See Dampak Tarif Trump Sebelum Buat Kebijakan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

Kekhawatiran Terhadap Inflasi

Powell dan banyak pejabat The Fed sebelumnya telah memberi isyarat bahwa mereka lebih khawatir tentang tarif yang mendorong inflasi lebih tinggi daripada potensi dampaknya terhadap pertumbuhan. Itu berarti jika ekonomi melemah, The Fed mungkin mempertahankan suku bunga tinggi untuk melawan inflasi.

Powell mengatakan inflasi akibat tarif kemungkinan akan bersifat sementara, tetapi "bisa juga lebih persisten," menggemakan kekhawatiran yang diungkapkan oleh mayoritas dari 19 anggota komite penetapan suku bunga The Fed dalam risalah rapat mereka bulan lalu.

Namun, beberapa perpecahan di antara komite penetapan suku bunga The Fed telah muncul. Pada hari Senin, gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa ia memperkirakan dampak dari kenaikan tarif yang besar sekalipun akan bersifat sementara, bahkan jika tarif tersebut diberlakukan selama beberapa tahun. Pada saat yang sama, ia juga memperkirakan bea masuk yang besar tersebut akan membebani ekonomi dan bahkan mengancam resesi.

Jika ekonomi melambat tajam, bahkan jika inflasi tetap tinggi, Waller mengatakan ia akan mendukung pemotongan suku bunga lebih cepat, dan pada tingkat yang lebih besar daripada yang dia perkirakan sebelumnya.

Namun, pejabat Fed lainnya, termasuk presiden cabang Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan mereka lebih fokus untuk melawan dampak tarif yang lebih tinggi terhadap inflasi, yang menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak mendukung pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.

Untuk saat ini, laporan terbaru menunjukkan  ekonomi dalam kondisi yang solid. Perekrutan telah solid dan inflasi mereda pada Maret. Namun, ukuran kepercayaan konsumen dan bisnis telah anjlok, meningkatkan kekhawatiran di kalangan ekonom bahwa pengeluaran dan investasi bisnis dapat melemah.

Powell mengatakan turut merasakan kekhawatiran tersebut. Menurutnya, dampak kenaikan tarif sangat besar dan terdapat begitu banyak ketidakpastian terkait langkah pemerintah selanjutnya sehingga dapat menyebabkan perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam pengeluaran.

“Ini adalah perubahan yang sangat mendasar dalam kebijakan yang telah lama berlaku di Amerika Serikat,” katanya.

“Tarif Smoot-Hawley sebenarnya tidak sebesar ini dan sudah sebesar ini 95 tahun yang lalu. Jadi, belum ada pengalaman modern tentang cara berpikir tentang hal ini,” lanjutnya.

Tarif Smoot-Hawley pada tahun 1930 telah disalahkan karena memperburuk Depresi Besar. Jika ketidakpastian terus berlanjut, Powell mengatakan kebijakan tarif bakal memengaruhi investasi secara umum.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement