BREN juga mengakuisisi 100 persen saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap 1) yang terletak di Sidrap, Sulawesi Selatan. Ini merupakan pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di negara ini dengan kapasitas 75 MW.
Sebagai bagian dari langkah strategis ini, BREN juga mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) sebagai perusahaan pendukung kegiatan operasional di Sidrap.
BREN juga aktif melakukan pengembangan usaha pembangkit listrik melalui anak usahanya, Star Energy. Dalam pengumuman resminya, BREN melakukan pengembangan proyek Salak Binary milik anak usaha Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR). Proyek ini menargetkan commercial operation date (COD) akhir 2023 dengan penambahan kapasitas hingga 15 megawatt.
Di sisi lain, emiten petrokimia milik Prajogo yang baru saja berganti nama yakni TPIA mengejutkan pasar dengan berita penjualan 30 persen anak usaha ke perusahaan Thailand. TPIA menjual 30 persen saham anak usahanya yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDI). Dengan penjualan ini, TPIA mengantongi investasi USD194 juta dari perusahaan Thailand.
Pada Februari lalu, TPIA juga berhasil menyelesaikan pembelian 70 persen saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49 persen saham PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Informasi saja, kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Total nilai akuisisi untuk transaksi tersebut mencapai Rp3,24 triliun.