Setelah listing, saham BREN terus melonjak hingga mengalami ARA (auto reject atas) berkali-kali. Hingga penutupan perdagangan 2023, saham BREN berada di level Rp7.475 atau melesat 666,66 persen sejak melantai di Bursa.
Tak hanya itu, BREN sempat menduduki peringkat pertama emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di bursa, pada perdagangan 8 Desember 2023. Kala itu, harga saham BREN bahkan sempat menyentuh all time high di level Rp8.050 per saham.
Market cap BREN sempat menyentuh Rp1.090 triliun, menyalip emiten Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kala itu memiliki market cap Rp1.087 triliun. Kini, BREN mencatatkan market cap sebesar Rp903,06 triliun.
Manuver Prajogo Pangestu Sepanjan 2023, 2024 Pesta Usai?
Tak hanya kenaikan saham yang signifikan, sejumlah manuver bisnis dilakukan oleh emiten milik Prajogo Pangestu sepanjang 2023. Sebut saha BREN yang mengakuisisi 5 pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
BREN melalui anak usahanya, yakni PT Barito Wind Energy menggandeng ACEN Investment HK Limited untuk mengakuisisi 3 Pembangkit Listrik Tenaga Angin yaitu Sidrap 2, Sukabumi dan Lombok.