"Pencapaian ini merupakan hasil sinergi erat dengan Tokopedia, peningkatan volume bisnis logistik business-to-business-to-consumer (B2B2C), komisi pedagang yang digabungkan dengan value added services, dan situasi makro ekonomi yang lebih baik," tutur perseroan.
Selanjutnya, dari segmen e-commerce yakni Tokopedia mencatatkan pertumbuhan konsisten, dengan peningkatan frekuensi transaksi per pengguna tumbuh 10% year-on-year pada Q1 2022.
Adapun pendapatan bruto e-commerce GOTO mencapai Rp1,9 triliun pada Q1-2022, atau tumbuh 53 year-on-year. Sedangkan pendapatan bruto tahun 2021 mencapai Rp6,3 triliun, meningkat 81% year-on-year.
"GTV mencapai Rp65,1 triliun, tumbuh 28% year on-year. Hal ini didorong oleh akuisisi pengguna baru, penawaran silang pengguna antar platform, serta pertumbuhan frekuensi pesanan pengguna," lanjut perseroan.
Sejalan, pertumbuhan pendapatan Tokopedia didorong oleh logistik dan digital goods, serta peningkatan optimalisasi mesin penarget iklan. Pendapatan iklan tumbuh sebesar 62% year-on-year pada Q1 2022.