Tingginya Harga Batu Bara Dongkrak 15 Persen Kenaikan Pendapatan Adaro Energy (ADRO)

IDXChanel - PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
membukukan pendapatan usaha sebesar USD2.569 juta hingga September 2021, atau naik 31% dari September 2020, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 42% y-o-y berkat tingginya harga batu bara.
Perseron pun mencatat peningkatan profitabilitas berkat kondisi pasar batu bara yang lebih baik. Adaro juga mempertahankan operasi yang kuat dan efisien serta berfokus pada keunggulan operasional.
Mengutip laporan keuangan ADRO di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/12/2021), pada September 2021 Adaro memproduksi batu bara hampir 40 juta ton, atau turun 4% y-o-y dan mencatat penjualan batu bara sebesar 38,86 juta ton pada September 2021, atau turun 5% y-o-y. Pengupasan lapisan penutup mencapai 173,03 Mbcm pada September 2021, atau naik 8% y-o-y, dan nisbah kupas periode ini mencapai 4,36x. Cuaca yang kurang baik memperlambat aktivitas pengupasan penutup.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro, Garibaldi Thohir mengatakan, fokus ADRO pada keunggulan operasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal memungkinkan pencapaian kinerja yang solid. Walaupun dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik, Adaro berhasil menyediakan pasokan yang andal bagi para pelanggan, suatu hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan.
"Selain itu, kondisi pasar batu bara yang kondusif semakin meningkatkan profitabilitas AE pada periode laporan ini. Kontribusi kami terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak juga meningkat," kata Garibaldi dalam keterangan resminya.
Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, Adaro memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas. Dengan demikian, panduan EBITDA operasional direvisi menjadi USD1,75 miliar – USD1,90 miliar untuk tahun 2021.
Selain itu, Adaro membukukan laba inti sebesar USD644 juta, atau naik 98% y-o-y, yang mencerminkan kinerja yang tinggi dari bisnis inti.
Dengan demikian, Adaro menghasilkan arus kas bebas sebesar USD641 juta pada September 2021, atau naik 33% y-o-y. Kontribusi terhadap Pemerintah Indonesia melalui royalti dan pajak penghasilan mencapai USD510 juta.
(SANDY)