Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, Adaro memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas. Dengan demikian, panduan EBITDA operasional direvisi menjadi USD1,75 miliar – USD1,90 miliar untuk tahun 2021.
Selain itu, Adaro membukukan laba inti sebesar USD644 juta, atau naik 98% y-o-y, yang mencerminkan kinerja yang tinggi dari bisnis inti.
Dengan demikian, Adaro menghasilkan arus kas bebas sebesar USD641 juta pada September 2021, atau naik 33% y-o-y. Kontribusi terhadap Pemerintah Indonesia melalui royalti dan pajak penghasilan mencapai USD510 juta.
(SANDY)