“Logo baru TBS menjadi elemen paling nyata dari identitas perusahaan karena mewakili jati diri, nilai yang diperjuangkan, dan cara TBS berkontribusi serta berinteraksi dengan lingkungannya,” ujar Dicky dalam peluncuran TBS Re/define.
Perubahan arah tersebut juga diikuti langkah konkret di lapangan. TBS telah merampungkan divestasi dua PLTU dengan kapasitas total 200 MW dan menargetkan penghentian tiga konsesi tambang batu bara paling lambat pada 2027.
Di sisi lain, perusahaan memperluas usaha pengelolaan limbah melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental Indonesia (ARAH), yang memperkuat ekosistem layanan limbah medis, industri, dan domestik di Indonesia.
Integrasi ini berlanjut dengan akuisisi penuh Sembcorp Environment Pte. Ltd. (SembEnviro) di Singapura, kini bernama CORA Environment, yang membuka akses pasar regional serta meningkatkan kapasitas teknologi dan operasional TBS di Asia Tenggara.
Untuk energi terbarukan, TBS telah mengoperasikan pembangkit listrik mikrohidro 2×3 MW di Lampung, sementara proyek Tembesi Floating Solar Power Plant berkapasitas 46 MWp di Batam diproyeksikan memperkuat kontribusi listrik hijau perusahaan.