Dalam gelaran IPO, produsen tepung roti merek Royal ini melepas 291,5 juta saham atau maksimal 30,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan mematok harga IPO sebesar Rp210 per saham, BRRC mengantongi dana maksimal Rp61,21 miliar.
Bersamaan dengan penawaran saham perdana, perseroan juga menerbitkan 145,75 juta Waran Seri I atau 21,43 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp210.
Seluruh dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja yang penggunaannya, meliputi peningkatan stok bahan baku, termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan energi (gas, listrik).
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yaitu persediaan bahan baku dan biaya operasional.
KAQI Turun 42,37 Persen
Posisi saham IPO kedua terbawah ditempati oleh PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI). Emiten yang melantai pada 10 Maret 2025 ini mencatatkan penurunan harga sebesar 42,37 persen ytd sejak debut perdana dari harga Rp118 ke harga Rp68.