IDXChannel—Trading apakah termasuk investasi? Meskipun tujuannya sama-sama mencari keuntungan di pasar modal, aktivitas trading dan investasi bukanlah hal yang sama. Terdapat perbedaan mendasar dari keduanya.
Oleh sebab itu, investor tidak bisa disamaartikan dengan trader, meskipun boleh jadi seorang investor pun melakukan aktivitas trading, dan sebaliknya, seorang trader pun bisa jadi berinvestasi pada beberapa instrumen saham.
Perbedaan paling pertama dan mencolok antara investasi dan trading terletak pada cara dan jangka waktu. Investasi adalah membeli saham-saham pilihan untuk disimpan untuk jangka panjang, minimal 5-10 tahun.
Sementara trading adalah aktivitas jual beli saham dalam jangka menengah, pendek, atau bahkan harian (beli pagi, jual sore). Seorang trader memanfaatkan fluktuasi harga untuk membeli di harga yang tepat, dan menjualnya di harga yang bagus pula.
Umumnya, trader menyimpan sahamnya dalam beberapa bulan. Jika harga sudah naik mencapai targetnya, maka ia akan menjualnya untuk take profit atau pengambilan keuntungan. Jika ia masuk di momentum yang benar, trader berpotensi cuan besar.
Jika Anda pernah mendengar istilah ‘main saham’, besar kemungkinan hal tersebut merujuk pada aktivitas trading. Sebab bila dibandingkan dengan investasi yang cenderung pasif, trading membutuhkan partisipasi aktif dari trader untuk menganalisa chart.
Apa lagi perbedaan antara trading dan investasi?
Trading Apakah Termasuk Investasi: Perbedaan Lainnya
2. Saham Pilihan
Saham-saham yang dibeli untuk investasi umumnya bakal berbeda dengan saham-saham trading. Investor cenderung akan membeli ssaham bluechip atau saham first liner untuk membangun pondasi portofolionya.
Saham first liner/bluechip memiliki pergerakan dan pertumbuhan harga yang relatif stabil. Sehingga risiko kejatuhan harga pun kecil. Emiten first liner adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar, sehingga cenderung lebih tahan terhadap risiko eksternal.
Sementara saham-saham yang kerap diperdagangkan dalam trading harian adalah saham-saham second liner, bahkan saham third liner dengan fluktuasi harga yang cukup tinggi dalam perdagangan mingguan.
Namun, justru inilah yang dicari para trader. Penurunan ataupun kenaikan harga dalam waktu singkat memungkinkan mereka untuk masuk di harga murah, dan menjual sahamnya saat kenaikan harga sudah tinggi.
3. Risiko
Karena saham pilihan untuk investasi dan trading berbeda satu sama lain. Maka risiko yang dihadapi investor dan trader pun bakal berbeda. Trader lebih berisiko terkena floating loss yang lebih tinggi dibanding investor, sebab saham-sahamnya saja sudah berbeda.
Namun demikian, trader juga berpotensi meraup cuan lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dibanding para investor. Jika investor cuan mengandalkan waktu agar nilai investasinya berkembang, maka trader mengandalkan fluktuasi harga untuk menentukan waktu beli dan jual.
4. Metode Analisa
Untuk memilih saham terbaik, seorang investor melakukan analisa fundamental yang mendalam dari histori kinerja perusahaan dan laporan keuangannya. Sehingga diketahui apakah kinerja perusahaan incarannya layar untuk ditanami modal.
Sedangkan trader menggunakan analisa tekninal untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham. Juga untuk memilih saham mana yang tengah bergerak uptrend (naik terus menerus). Seorang trader jarang menggunakan analisa fundamental.
5. Besaran Modal
Seorang investor pemula umumnya bakal menyiapkan modal yang tetap dalam satu tahun pertama untuk membeli saham setiap bulan. Cara ini disebut dollar averaging cost. Sehingga, investasi membutuhkan nominal modal yang tetap, bahkan harus ditambah di tahun-tahun berikutnya.
Sementara trading bisa menggunakan modal yang lebih fleksibel. Trader bisa memilih saham-saham dengan nomihal harga yang masih murah. Apalagi saham-saham trader pun harganya relatif lebih murah dibanding harga saham-saham investasi.
Demikianlah ulasan tentang trading apakah termasuk investasi dan penjelasan tentang perbedaan lainnya. (NKK)