Lebih lanjut, selama kuartal I-2025, Bursa Karbon Indonesia mencatatkan pencapaian di berbagai aspek. Pada 20 Januari 2025, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan BEI meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui IDXCarbon di Main Hall BEI.
“Peresmian ini merupakan salah satu milestone penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi gerbang awal terciptanya kolaborasi untuk implementasi perdagangan karbon luar negeri,” ujar Kautsar.
Dalam peluncuran tersebut, terdapat lima proyek pengurangan emisi yang berasal dari sektor energi dan memperoleh otorisasi untuk perdagangan internasional, yaitu pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4, Konversi Dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, serta Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar.
Kautsar menyampaikan, dengan berkoordinasi bersama OJK dan Kementerian atau Lembaga terkait, terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia maupun di dunia.