Faktor kedua, dijelaskan Irwan, adalah biaya yang murah dengan return yang stabil. Dia mengatakan, investor syariah diminati karena ramah di kantong generasi muda, di mana generasi muda bisa mulai berinvestasi di saham syariah hanya dengan Rp100 ribu dan Rp10 ribu di reksa dana syariah.
Return yang stabil juga diminati karena generasi muda mulai mencari investasi yang menenangkan. BEI juga menyebarkan tagline “Investasi Syariah Cuan dan Menenangkan” untuk terus lebih menggaet generasi muda.
Ke depannya, BEI menargetkan anak muda untuk berpartisipasi dalam pasar modal syariah. Irwan mengatakan, hal tersebut sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengatakan bahwa 72% populasi Indonesia adalah generasi muda yang produktif.
Hal itu diwujudkan melalui tiga strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam pasar modal syariah. Di antaranya, edukasi, kolaborasi dan inovasi.
Menurut Iwan, BEI menggabungkan strategi edukasi dengan kolaborasi untuk menjaring lebih banyak masyarakat dalam kegiatan edukasi yang diberikan.
Selama 2022, BEI telah menyelenggarakan 382 kegiatan edukasi yang telah dihadiri oleh 54 ribu peserta. Hal ini bisa terwujud berkat kolaborasi yang dilakukan BEI dengan sekitar 15 komunitas.