sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Konsumsi Stabil, Seberapa Menarik Saham F&B?

Market news editor Desi Angriani
05/07/2025 11:30 WIB
Sektor food & beverage (F&B) mulai menarik perhatian pasar, menyusul tren konsumsi yang tetap stabil di tengah ketidakpastian global.
Tren Konsumsi Stabil, Seberapa Menarik Saham F&B? (Foto: dok FORE)
Tren Konsumsi Stabil, Seberapa Menarik Saham F&B? (Foto: dok FORE)

IDXChannel - Sektor makanan dan minuman atau food & beverage (F&B) mulai menarik perhatian pasar, menyusul tren konsumsi yang tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Menurut riset terbaru RHB Sekuritas Indonesia, Jumat (4/7/2025) saham-saham F&B seperti perusahaan kopi, restoran cepat saji, dan produsen minuman kemasan menunjukkan pergerakan yang menjanjikan dalam beberapa waktu terakhir.

Sektor F&B dinilai memiliki karakter defensif yang kuat, sehingga cenderung lebih stabil dibandingkan sektor siklikal lainnya. Selain itu, perubahan gaya hidup, urbanisasi, dan kekuatan merek menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor ini.

Berdasarkan laporan Business Research Insights, nilai pasar F&B dunia diproyeksikan mencapai USD15.399 miliar pada 2033, naik dari USD9.027 miliar pada 2024, dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,2 persen.

Salah satu contoh nyata dari kebangkitan sektor F&B di pasar domestik adalah IPO PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) atau Fore Coffee pada 14 April 2025 lalu.

Saham FORE langsung melejit 34,04 persen pada hari pertama perdagangan, dari harga penawaran Rp188 menjadi Rp252 per saham. IPO ini juga mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 200,63 kali, dengan partisipasi lebih dari 114.000 investor.

Fore Coffee berhasil meraup dana segar sebesar Rp353,44 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis, termasuk membuka 140 gerai baru dan merambah bisnis donat melalui anak usaha PT Cipta Favorit Indonesia. Strategi ini dinilai sebagai langkah adaptif dalam menjawab tren konsumsi urban milenial yang semakin dinamis.

Seberapa sehat fundamental emiten F&B?

Kinerja fundamental perusahaan F&B di Indonesia selama 2024-2025 menunjukkan performa yang beragam. Perusahaan-perusahaan besar seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatatkan pertumbuhan solid.

Namun, tidak semua mencetak kinerja positif. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), misalnya, membukukan kerugian sebesar Rp74,7 miliar sepanjang 2024.

Analis RHB Sekuritas, Vanessa Karmajaya menyebut, sebagian besar perusahaan konsumen mengalami penurunan kinerja pada kuartal I- 2025. Namun, beberapa perusahaan barang pokok tetap tampil lebih baik dibanding perusahaan ritel.

"Ini menandakan bahwa konsumen lebih memprioritaskan kebutuhan dasar daripada pengeluaran barang tidak penting," tulisnya dalam riset tersebut.

Di sisi lain, daya tahan konsumsi masyarakat terlihat dari kondisi di pasar global. Di Amerika Serikat, misalnya, pengeluaran konsumen untuk makan di luar tetap kuat meski dibayangi inflasi dan kekhawatiran terhadap tarif. Hal ini menjadi sinyal bahwa sektor F&B memiliki daya tahan tinggi terhadap tekanan ekonomi makro.

Dengan kombinasi antara stabilitas, potensi pertumbuhan, dan respons terhadap tren gaya hidup, sektor F&B kini dianggap sebagai salah satu sektor yang patut dipertimbangkan oleh investor. Khususnya bagi emiten yang mengedepankan inovasi produk, keberlanjutan, dan ekspansi digital.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement