Saham FORE langsung melejit 34,04 persen pada hari pertama perdagangan, dari harga penawaran Rp188 menjadi Rp252 per saham. IPO ini juga mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 200,63 kali, dengan partisipasi lebih dari 114.000 investor.
Fore Coffee berhasil meraup dana segar sebesar Rp353,44 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis, termasuk membuka 140 gerai baru dan merambah bisnis donat melalui anak usaha PT Cipta Favorit Indonesia. Strategi ini dinilai sebagai langkah adaptif dalam menjawab tren konsumsi urban milenial yang semakin dinamis.
Seberapa sehat fundamental emiten F&B?
Kinerja fundamental perusahaan F&B di Indonesia selama 2024-2025 menunjukkan performa yang beragam. Perusahaan-perusahaan besar seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatatkan pertumbuhan solid.
Namun, tidak semua mencetak kinerja positif. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), misalnya, membukukan kerugian sebesar Rp74,7 miliar sepanjang 2024.
Analis RHB Sekuritas, Vanessa Karmajaya menyebut, sebagian besar perusahaan konsumen mengalami penurunan kinerja pada kuartal I- 2025. Namun, beberapa perusahaan barang pokok tetap tampil lebih baik dibanding perusahaan ritel.