"Ini menandakan bahwa konsumen lebih memprioritaskan kebutuhan dasar daripada pengeluaran barang tidak penting," tulisnya dalam riset tersebut.
Di sisi lain, daya tahan konsumsi masyarakat terlihat dari kondisi di pasar global. Di Amerika Serikat, misalnya, pengeluaran konsumen untuk makan di luar tetap kuat meski dibayangi inflasi dan kekhawatiran terhadap tarif. Hal ini menjadi sinyal bahwa sektor F&B memiliki daya tahan tinggi terhadap tekanan ekonomi makro.
Dengan kombinasi antara stabilitas, potensi pertumbuhan, dan respons terhadap tren gaya hidup, sektor F&B kini dianggap sebagai salah satu sektor yang patut dipertimbangkan oleh investor. Khususnya bagi emiten yang mengedepankan inovasi produk, keberlanjutan, dan ekspansi digital.
(DESI ANGRIANI)