sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Pelemahan Rupiah Bikin Bukit Asam (PTBA) Raup Cuan?

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
08/05/2024 18:32 WIB
Tren pelemahan Rupiah dipastikan berdampak pada kinerja sejumlah emiten yang mayoritas bergantung pada ekspor.
Tren Pelemahan Rupiah Bikin Bukit Asam (PTBA) Raup Cuan? (Foto: MNC Media)
Tren Pelemahan Rupiah Bikin Bukit Asam (PTBA) Raup Cuan? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tren pelemahan Rupiah dipastikan berdampak pada kinerja sejumlah emiten yang mayoritas bergantung pada ekspor.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA),  Arsal Ismail mengatakan, pelemahan Rupiah berdampak positif pada kinerja ekspor perseroan. 

Hasil penjualan ekspor perseroan menambah jumlah kas perseroan. Namun di sisi lain, pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah.

“Dari satu sisi (pelemahan Rupiah) jadi benefit bagi kami, tapi di sisi lain kami harap harga minyak terkontrol agar harga pokok produksi (HPP) juga bisa dikendalikan,” kata Arsal saat konferensi pers usai RUPST di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (8/5/2024).

Sepanjang tahun buku 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun, sehingga mampu mencetak laba bersih Rp6,1 triliun. Pencapaian positif ini merupakan hasil dari upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja operasional sepanjang 2023.

Total produksi dan pembelian batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13% dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. 

Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41,0 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023. Kenaikan produksi ini juga diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022. Sedangkan penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12% secara tahunan.

Total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 38,8 triliun. Hal ini menjadi modal bagi perseroan untuk terus menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan. 

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement