IDXChannel - Potensi kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya menjadi kabar buruk bagi mata uang negara-negara berkembang. Ini karena ada potensi ancaman kebijakan ekonomi yang proteksionis dari Trump.
Mata uang Won Korea Selatan memimpin penurunan di Asia setelah upaya pembunuhan terhadap Trump pada akhir pekan meningkatkan peluangnya untuk memenangkan kursi Presiden AS.
Kurs Rupiah Indonesia dan Baht Thailand menghentikan kenaikannya selama delapan hari, sementara Ringgit Malaysia merosot dari level tertingginya di Januari.
Di sisi lain, Peso Meksiko melorot 0,8 persen, dan Rand Afrika Selatan turun 0,6 persen.
Investor khawatir rencana Trump untuk memangkas pajak dan menaikkan tarif apabila terpilih sebagai Presiden, dapat memicu inflasi dan mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat lebih lama.